Suhandayana
MUSAFIR CINTA
Malam sunyi sesaat mengacak gelombang
lalu diam, menuang percakapan paling kasih
antara cahaya-Mu dan naluri abdi
Para saksi berdzikir, membaca Wajah-Mu
Sewaktu-waktu perahu penanda cinta, perlahan menuju,
tabah menempuh dermaga abadi
Ketika kesadaran terbuka, kami tahu:
Ihwal hak asasi memperjuangkan akhlaq
meletup dari genggaman dada pembawa amanah
Telah datang risalah bertandang ke rumah-rumah ibadah
demi menempa keikhlasan, sanggup
mensyukuri kehadiran langit-bumi –sajadah lekang,
tempat kami sejenak istirah
Kalau tidak karena langkah kakimu ke negeri kami
menawarkan jalan lempang untuk dilalui
Niscaya, tapak-tapak kehidupan tak akan mudah
kami telusuri kembali
Kalau tidak karena kerelaan hatimu bestari
membawa semangat pengasah iman insani
mungkin perjalanan ini terhenti atau lepas kendali
AKUNDAstudio, November 2022
Sumber :
- Komunitas PUREI, Antologi Puisi Religi II: SANG MUSAFIR, Buya AL Banjari dan Bayu Win (Penyusun), Langit Fajar Publisher, Jakarta Pusat, November 2022, h. 147-148, 192. QRCBN: 62-1370-9759-615.
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
.