FSIGB 2018
Festival Sastra Internasional Gunung Bintan Digelar
image: kawaca.com 31 Oktober 2018
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dalam rangka festival Sastra Internasional “Gunung Bintan“ dan Jamuan Penutup HPI 2018 Kepri, Yayasan Jembia Emas dan Dewan Kesenian Kepri dengan dukungan Dinas Kebudayaan Kepri dan Pemkab Bintan akan menggelar berbagai kegiatan, salah satunya menerbitkan antologi puisi bersama dengan tema Jejak Hang Tuah dalam puisi.
Dari rilis pers Rida K Liamsi dari Yayasan Jembia Emas yang diterima medanbisnisdaily.com, Rabu (3/10/2018) adapun antara lain, terbuka untuk umum, terutama para penyair Negeri Serumpun (Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai Darusssalam, Thailand, Miyanmar, Kamboja dan vietnam). Tiap penyair dapat mengirimkan maksimum 5 puisi. Puisi yang dimuat adalah hasil kurasi dari tim kurator yang ditunjuk antara lain Sutarji calzoum Bachri, Hasan Aspahani, dan Rida K Liamsi.
Puisi sudah dapat diterima mulai tanggal 25 September dengan batas terakhir 25 Oktober 2018. Puisi disertai dengan biodata singkat penyair dan foto diri yang terbaru. Puisi yang dikirim boleh puisi yang baru atau yang lama atau yang sudah pernah dimuat dengan catatan bertemakan Hang Tuah dan Jejak Sejarahnya, serta menyebutkan puisi tersebut pernah dimuat di mana dan bila.
Puisi-puisi dikirim ke email panitia: antologipuisijazirah@gmail.com atau rliamsipku@gmail.com. Penyair yang puisinya dimuat akan diundang pada acara Festival Sastra Internasional Gunung Bintan yang direncanakan diadakan di kaki Gunung Bintan, di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau tanggal 29 dan 30 November 2018.
Penyair yang puisinya dimuat namun tidak bisa datang, akan dikirimkan 3 eks buku antologi bersama tersebut. Penyair yang diundang akan ditanggung akomodasi dan kosumsi selama acara dan mendapat sekedar souvenir khas Kepulauan Riau. Tetapi panitia tidak menanggung biaya transportasi dari tempat asal penyair ke tempat acara. Puisi-puisi yang dimuat tidak diberi honorarium.
Festival Sastra Internasional “Gunung Bintan“ juga akan diisi dengan acara antara lain, Parade baca puisi para penyair undangan dan peluncuran antologi bersama Jejak Hang Tuah, dalam puisi. Seminar sastra yang bertema "Penyair dan Sumbangannya pada Sejarah" dengan sejumlah pembicara dari negeri Serumpun.
Para penyair yang diundang yang datang dari luar kota Tanjungpinang dan Bintan akan dijemput oleh panitia di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang atau di pelabuhan laut Seri Bintan Pura, Tanjungpinang. [news]
*
Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 29 November-1 Desember
Penulis Dedi Arman -November 27, 20180264
image: kebudayaan.kemdikbud.go.id 27 November 2018
Event akbar sastra di Provinsi Kepri akan bergaung 29 November-1 Desember 2018 dalam helat Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB).
Ada tiga lokasi kegiatan dalam kegiatan sastra yang menghadirkan penyair dari Indonesia, Malaysia, Singapura dan negeri jiran lain.
Rida K Liamsi penggagas acara menyebutkan, acara terbagi atas beberapa kegiatan, yakni parade baca puisi, ziarah budaya, peluncuran buku antologi puisi, senja di kaki Gunung Bintan dan Anugrah Jembia Emas. Menurut Rida, tema Hang Tuah sebagai tajuk utama dari gelaran FSIGB memang dasar yang memantik antusiasme para penyair jiran untuk terlibat dalam festival sastra paling akbar di Kepri tahun ini. Namun, karena persyaratannya adalah kualitas puisi yang diajukan ke dewan kurator, membuat tak semua penyair bisa diundang untuk berpartisipasi. “Penyair yang datang dalam acara ini. Puisinya yang lolos seleksi. Jadi puisi-puisi yang terbaik saja yang masuk dalam buku antologi puisi nanti,” kata Rida.
Ada tiga lokasi pembacaan puisi mulai dari Kompleks Purna MTQ Bintan sebagai lokasi malam gala pembukaan, lalu keesokan harinya disambung di kaki Gunung Bintan, dan pada malam terakhir akan dihabiskan sepanjang malam di Gedung Kesenian Aisyah Sulaiman. "Anugrah Jembia Emas" di Eks Astaka MTQ Teluk Bakau, Bintan, dan peluncuran buku antologi Jazirah juga di lokasi ini. Senja di kaki Gunung Bintan bertempat di Pelataran Hotel Bintan Villa dengan latar Gunung Bintan. Acara seminar "Sumbangan Penyair dalam Sejarah" digelar di Hotel Aston, Tanjungpinang, 30 November. Ziarah budaya tanggal 1 Desember di Bintan dan Tanjungpinang. Parade pembacaan Puisi tanggal 1 Desember malam di Gedung Aisyah Sulaiman, Tanjungpinang. [news]
*
Festival Sastra Internasional Gunung Bintan Provinsi Kepulauan Riau
image: disbud.kepriprov.go.id 27 November 2018
Provinsi Kepulauan Riau bekerja sama dengan Yayasan Jembia Emas, Dewan Kesenian Provinsi Kepulauan Riau, dan Pemkab Bintan akan mengadakan perhelatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan. Sebuah even akbar sastra yang ada di Kepri (29 November s/d 1 Desember 2018); berlokasi di Kaki Gunung Bintan sebelumnya akan dibuka dari Kompleks Purna MTQ Bintan dan akan ditutup di Gedung Kesenian Aisyah Sulaiman, Tanjungpinang.
Kegiatan yang bertemakan Jejak Hang Tuah ini akan menghadirkan penyair dari Indonesia, Malaysia, Singapura Thailand Vietnam, dan lainnya. Karya-Karya Puisi terbaik akan dibukukan dalam buku antologi puisi bersama dengan mengusung tema besar Jejak Hang Tuah.
Dinas Kebudayaan menaja (sponsor) penuh dalam Seminar Internasional: Sumbangan Penyair dalam Sejarah; yang akan dihadiri oleh narasumber-narasumber terbaik: Muhammad Haji Saleh, Maman S. Mahayana, Taufik Ikram Jamil, dan Muhammad Natsir Tahar. Mari saksikan bersama dan sukseskan. [edited, news]
*
Penyair Baca Puisi di Restoran Jembatan Dompak-Tanjungpinang
Desember 1, 2018
RiauKepri.com, TANJUNGPINANG – Setelah melakukan Ziarah Budaya ke makam bersejarah di Bintan, penyair yang juga peserta Festival Sastra Internasional Gunung Bintan, menggelar pembacaan puisi di restoran bawah Jembatan Dompak menuju Tanjungpinang, Sabtu (1/12/2018).
Secara bergantian para penyair dari tiga negara (Indonesia, Malaysia dan Singapura) membacakan karya-karya mereka yang termuat dalam buku Jazirah; Menelusuri Tapak Hang Tuah. Tampil pertama penyair dari Riau, Zamhir Arifin dan dilanjutkan Aris Abeba, Pilo dan lainnya.
Restoran di pinggir laut itu pun bertambah gemuruh ketika Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri membacakan puisi sambil memainkan harmonikanya. Semua penyair berdiri dan mendekati SCB.
Suasana semakin memanas, SCB terus melantunkan harmonika dan membaca puisi. Setelah SCB baca puisi, perhelatan baca puisi di restoran ini pun berakhir. Dan malam ini akan dilanjutkan baca puisi di Gedung Seni Aisyah Sulaiman. (KR2) [news]
*
Festival Sastra Internasional Gunung Bintan Ditutup SCB dengan Puisi Baru
Desember 2, 2018
RiauKepri.com, TANJUNGPINANG – Datuk Seri Pujangga Utama, Sutardji Calzoum Bachri, menutup perhelatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB), di Gedung Seni Aisyah Sulaiman, Tanjungpinang, Sabtu (1/12/2018).
Sebelum menutup perhelatan yang mengumpul penyair 3 negara itu, Sutardji Calzoum Bachri melantunkan lagu dan kemudian melanjutkan membaca puisi terbarunya yang berkisah tentang Hang Tuah.
“Saya dititahkan Rida untuk menutup acara ini. Dengan ini saya tutup Festival Sastra Internasional Gunung Bintan dengan resmi,” ucap Sutardji.
Perhelatan yang berlangsung selama 3 hari itu, sangat membekas bagi peserta FSIGS. “Pertemuan itu mudah, perpisah ini teras sulit,” ujar penyair Batam Tarmizi Rumah Hitam.
Mendengar ucapan Tarmizi, Datuk Rida K Liamsi, pengagas FSIGB langsung komentar. “Itu sebabnya saya tak mau menutup acara ini. Saya serahkan kepada Sutardji,” jelas Rida.
Pada malam penutupan tersebut, para penyair juga membacakan karya-karya mereka sampai pukul 12.00 WIB. Disela perhelatan baca puisi, juga diikrarkan Perempuan Penyair Indonesia (PPI). Komunitas ini lahir dari perbincangan penyair perempuan yang hadir dalam perhelitan FSIGB. (RK2) [news]
*
Sources / News :
- medanbisnisdaily.com 03 Oktober 2018
- kawaca.com 31 Oktober 2018
- disbud.kepriprov.go.id 27 November 2018
- kebudayaan.kemdikbud.go.id 27 November 2018
- riaukepri.com . 01 Desember 2018 . 02 Desember 2018
data | dokumentasi | repost |
18k03