Aming Aminoedhin: MALSASA 2009 Sukses Pentas



MALSASA 2009



Malsasa 2009 digelar pada penghujung tahun 2009, tepatnya 29 Desember 2009, bertempat di pendapa Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali 85 Surabaya. Diawali dengan sambutan Ketua Dewan Kesenian Surabaya, Sabrot D. Malioboro. Lantas penyair, Aming Aminoedhin, sang penggagas Malsasa, sedikit memberikan cerita tentang sejarah awal kegiatan Malsasa yang digelar sejak tahun 1989 hingga tahun ini. Dilanjutkan kepala Taman Budaya Jawa Timur, Drs. Karsono M.Pd., memberikan sambutan, dan sekaligus membaca salah satu puisi karya penyair yang ada dalam kumpulan guritan dan puisi Malsasa 2009, yaitu puisi berjudul "Suara Liar Terdengar" karya AF Tuasikal.

Malsasa 2009 juga dimeriahkan oleh komunitas anak-anak “Sanggar Alang-Alang” pimpinan Didiet Hape, yang menyuguhkan komposisi angklung versi Jawa Timuran. Kata Didiet Hape, bahwa komposisi ini memang digarap dengan media angklung yang ada di Jawa Timur, yaitu angklung Banyuwangi, Ponorogo, dan Tengger-Bromo, Probolinggo. Ketiganya diramu dan kemudian ditampilkan apik di hadapan penonton Malsasa, malam itu. Lengkap pula dengan dua anak-gadis menari yang melanggak-lenggok dengan gemulainya. Sungguh sebuah seni pertunjukan yang menawan.

Malsasa 2009 benar-benar sebuah pentas sastra yang cukup menarik dan enak dinikmati. Tak urung, Arek Teve Surabaya dan Radio Suara Surabaya, juga meliput atas gelaran Malsasa tahun ini.

Setelah Drs. Karsono, membuka dengan baca puisi; dilanjutkan dengan beberapa penyair dan penggurit tampil membacakan puisi dan guritannya. Ada Tengsoe Tjahjono, Sabrot D. Malioboro, Suharmono Kasijun, Aming Aminoedhin, Bonari Nabonenar, Widodo Basuki, AF Tuasikal, W. Haryanto, Hardho Sayoko SPB, Kusprihyanto Namma, Akhudiat, Herry Lamongan, Bambang Kempling, Pringgo HR, dan Budi Palopo.

Sayang beberapa nama yang seharusnya ikut tampil harus absen, mereka itu: Anas Yusuf dan Beni Setia (Madiun), Samsudin Adlawi (Banyuwangi), R. Giryadi dan Rusdi Zaki (Sidoarjo), Fahmi Faqih, Ribut Wijoto dan Tan Tjin Siong (Surabaya), Bagus Putu Parto dan Puput Amiranti (Blitar), serta JFX Hoery (Bojonegoro). Namun demikian, ketidakhadiran mereka, tidak mengurangi semaraknya pentas Malsasa 2009 malam itu, karena ada beberapa bintang tamu yang banyak tampil malam itu: Pribadi Agus Santosa (mantan Kepala TBJT), Yudho Herbeno (penyair kawakan Surabaya), Alfiana Latief (guru dari SMAN 3 Ciamis-Jabar), Arieyoko dan Gampang (Bojonegoro), Aan Tjandra Anie Asmara dan Yanto (Surabaya).

Gaya baca puisinya pun berbeda-beda, Aming yang menghipnotis audiensnya. Sabrot baca datar tapi cukup menarik. Akhudiat, sebelum baca puisi malah berorasi. Kata Diat, ketika zaman sudah tanpa batas, campur bawur informasi yang tiada henti, Aming tetap mengajak baca puisi. Bahkan mungkin, kata Diat, ketika datang seperti zaman seperti Nabi Nuh, semua pulau tenggelam, maka Aming tetap baca puisi. Lantas dengan santainya, Diat membaca dua judul puisinya.

Lain Aming, Diat, dan Sabrot, Widodo Basuki sang penggurit, sebelum baca gurit melantunkan sepenggal tembang Jawa yang berupa doa. AF tampil bacakan puisinya Fahmi Faqih, selain baca dua puisinya sendiri. Sedang penggurit yang lain, Bonari Nabonenar, tidak baca gurit, tetapi malah mengajak rembugan setelah acara pentas Malsasa. Tapi, apa lacur, dia malah menghilang duluan, sedang yang lain masih rembugan.

Tiga penyair asal Lamongan, Bambang Kempling, Herry Lamongan, dan Pringgo HR tampil biasa saja. Kecuali Pringgo agak tampak memberi muatan seni dalam pembacaan puisinya. Kota Blitar, diwakili W. Haryanto baca dua puisinya, dan kota Malang, tampil Tengsoe Tjahjono yang juga dosen Unesa, tampil menarik di depan audiens yang lesehan memenuhi di pendapa Taman Budaya Jawa Timur itu. Seperti juga Diat, Budi Palopo, tampil baca puisi dengan mengawali orasi dulu. Bicara soal keris dan semacamnya. Tapi Budi tampil apik dan menarik.

Sungguh pentas Malsasa 2009 ini cukup memuaskan para audiens yang hadir malam itu.



*



Awal Malsasa ...

... mengenang Malsasa-Malsasa sebelumnya, maka kita akan mencatat nama-nama pengarang seperti: Hardjono WS, Akhudiat, Tengsoe Tjahjono, Tjahjono Widarmanto, Robin Al-Kautsar, Mh. Zaelani Tammaka, W. Haryanto, S. Yoga, Sirikit Syah, Adi Setijowati, Ida Nurul Chasanah, Debora Indrisoewari, Puput Amiranti, Suhandayana, Zoya Herawati. L. Machali, HU Mardiluhung, Tan Tjin Siong, Tubagus Hidayathullah, Surasono Rashar, Poedwianto Arisanto, Sigit Hardadi, Saiful Hadjar, Saiful Bakri, Arief B. Prasetyo, M. Shoim Anwar, Leres Budi Santosa, Mashuri, Jil Kalaran, Roesdi-Zaki, Redi Panuju,adalah nama-nama yang pernah ikut tampil di Malsasa. Pada awalnya Malsasa hanya melibatkan penyair saja, lantas pada perkembangannya Malsasa juga melibatkan penggurit, bahkan juga cerpenis dalam buku Malsasa ...







**







Your Link :

Tulisan kreatif - Lirik - Puisi

Suhandayana

AKUNDAstudio





Published by AKUNDAstudioAKUNDA.net








.

La PERSADA Nusantara

La PERSADA Nusantara
LaPERSADA Group - icon

Kompilasi Grafis

Kompilasi Grafis
Images: ISTIMEWA