.
Asosiasi Pelaku Aktivasi Otak Tengah
dan Pengembangan Kecerdasan se-Indonesia
A S P A K S I
DPP ASPAKSI, Jl. Iskandarsyah 12-14 Kav. C4, Wisma Iskandarsyah - Jakarta
Telp/Fax. +62 21 720 3405 - Email: aspaksi@yahoo.co.id - http://www.aspaksi.com/
*
Press Release
ASPAKSI : MEWADAHI PELAKU AKTIVASI OTAK TENGAH
JAKARTA - Asosiasi Pelaku Otak Tengah Indonesia dan Pengembangan Kecerdasan se-Indonesia (ASPAKSI) telah dibentuk dan diumumkan di Jakarta (Rabu, 13 Oktober 2010). Peserta Musyawarah Anggota dalam sidang formatur bertempat di Menara Prudential Lt.28, Jakarta Selatan berhasil menyusun dan mengesahkan AD/ART ASPAKSI, susunan Pengurus DPP ASPAKSI Periode 2010-2013, dan Rencana Program Kerja DPP ASPAKSI. Ketua Umum DPP terpilih secara aklamasi, Irawati H. Bagus dan Sekretaris Jenderal dijabat M. Zaenal Goefron.
Peserta Musyawarah Anggota yang pertama kali diadakan itu bertekad membentuk wadah untuk menampung aspirasi positif anggota dari berbagai lembaga pelaku aktivasi otak tengah, lembaga motivasi dan pengembangan kecerdasan, maupun harapan dari masyarakat pengguna jasa pendidikan luar sekolah.
Hadir dalam agenda pembentukan ASPAKSI, puluhan pendiri, pimpinan, instruktur, dan perwakilan dari lembaga aktivasi otak tengah maupun praktisi pendidikan luar sekolah lainnya. Antara lain, MAP Indonesia, MAP Jakarta Selatan, MAP Bekasi, MAP Depok, MAP Purwokerto, MBC Indonesia, MAP Solo, Anak Jenius Indonesia (AJI) Pusat, GEN, Mata Ketiga, GBL, Smart, Smart Kit Zone, Creative Instink, Otak Tengah Indonesia (OTI), dan Bimbingan Belajar MacB.
Perihal kegiatan pendidikan luar sekolah yang dikenal masyarakat sebagai program aktivasi otak tengah dan masih baru beberapa tahun berpraktek di Indonesia ini, oleh beberapa peserta musyawarah ASPAKSI ditanggapi secara positif, meski dalam pelaksanaan di kemudian hari diperlukan standarisasi, legalitas lembaga, dan mekanisme quality control.
M. Zaenal Goefron, inisitor pembentukan asosiasi ASPAKSI mengatakan, bahwa aktivasi otak tengah bukanlah peristiwa fenomenal yang belum jelas keberadaan dan fungsinya. "Pendiri dan pelaku aktivasi otak tengah telah membuktikan sendiri sebelum mereka menawarkan jasa pendidikan luar sekolah ini. Hasil aktivasi ternyata positif dan mudah diterapkan khususnya pada anak usia 5-10 tahun. Para peserta dapat mencapai kepekaan penginderaan terpadu dan spontan secara optimal setelah mengikuti pelatihan hanya dua hari."
Namun, seperti dikatakan Ketua Umum terpilih, Irawati H. Bagus, aktivasi otak tengah perlu standarisasi sistim, metode, dan aspek penting lainnya agar masyarakat lebih memahami manfaat dan tidak dirugikan sebagai peserta pelatihan. "Standarisasi mutu silabus kurikulum, sarana, dan harga perlu dibicarakan bersama anggota agar masyarakat mengetahui fungsi dan manfaat mengikuti aktivasi otak tengah," jelas Irawati.
Beberapa peserta juga menyoal, apakah program aktivasi otak tengah dapat diterapkan untuk orang dewasa. Hal ini dijelaskan oleh M. Zaenal Goefron, Master MAP Indonesia, bahwa perlu silabus dan jadwal khusus bagi peserta remaja dan dewasa. "Kami telah membuka kelas remaja dan dewasa, semua peserta berhasil mencapai kepekaan dengan tahapan tertentu," kata Goefron. [day]
*
ASPAKSI Blog | ASPAKSI web | Pendaftaran Anggota Asosiasi ASPAKSI | Berita Anggota ASPAKSI |
MOTIVASI KECERDASAN GENERASI INDONESIA
.