langkah menghidupkan sunyi:
segera temui gagasan atau bangun kenyataan
(Suhandayana, 2008)
segera temui gagasan atau bangun kenyataan
(Suhandayana, 2008)
Menulis? Gampang. Justru kendala umum adalah kurang kemauan untuk peduli menyimak, membaca, dan senantiasa merasakan adanya segala sesuatu. Mau menulis jadi ogah atau malas, karena biasa kurang peka terhadap sikap dan pandangan kita atas potensi hidup dan kehidupan alam semesta raya, termasuk di dalamnya terhadap keberadaan jatidiri manusia.
Menulis apa? Menulis apa saja, yang biasa kita amati dan bicarakan. Diri pribadi dan lingkungan sekitar mengandung potensi esensial dan mendasar, yakni kejadian-kejadian luar biasa, dan mungkin kurang anda reken. Kenyataan kasat mata yang mudah tertangkap panca indra, sudah sering kita saksikan. Namun sungguh, masih banyak fakta luar biasa yang jauh tersembunyi di kedalaman tempatnya, dalam diri anda. Belum lagi potensi dan kenyataan yang tersembunyi di balik apa saja yang pernah kita temui dan tanggapi.
Bila kita mau menggali apa saja yang ada pada diri sendiri dan lingkungan sekitar tempat kita berkegiatan, pasti muncul data, fakta, informasi, bentuk dan proses kejadian. Bahkan potensi atau kekuatan yang selama ini tidak terbayangkan, kelak bakal muncul bila kita mau menggalinya.
Semua hasil penggalian atau eksplorasi sangat berguna bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Ya, gali dan terus ’kenalilah dirimu’, kemudian mengamati lingkungan, sampai kelak sudi menempuh perjalanan penjelajahan meradius ke alam semesta raya. Dengan demikian, masihkah ragu atau tidak percaya bahwa anda merasa kesulitan menemui sumber inspirasi (subyek dan obyek) sebagai awal bacaan? Sumber ‘bacaan’ tadi bisa kita amati secara teliti, kemudian diingat (catat), mendiskusikan, dan segera menuliskan hasil kesaksian anda terhadap subyek dan obyek bacaan, yang ternyata tersedia amat melimpah.
Pada prinsipnya, sadar atau kurang sadar, kita sudah cukup lama berada di tengah-tengah aneka peristiwa atau ’bahan bacaan’. Tinggal kita rajin membacanya, mengamati, mengambil, mengumpulkan bahan, identifikasi, mengelompokkan, mendalami, menganalisis, dan menyusun simpulan dalam bentuk tulisan ringkas.
Menuliskan hasil pengamatan, komentar atau pendapat atas subyek dan obyek kejadian yang sempat menarik perhatian kita, kiranya perlu dibantu oleh kerangka penulisan, yakni susunan mengani hal-hal apa saja yang mesti ditulis dalam sistematika penulisan agar gampang dinikmati isinya.
Di bawah ini saya ringkaskan dalam point mengenai hal-hal yang berkaitan dengan persiapan menulis.
- Simak dan perhatikan apa saja yang terjadi pada diri sendiri. Simak juga apa yang terjadi di sekitar, misal lingkungan hidup tempat aktivitas sehari-hari, pusat-pusat kegiatan, dan tempat lain yang selalu ada komunitas dengan kegiatan tertentu.
- Pilih kegiatan sekelompok manusia di suatu tempat tertentu dan pada waktu tertentu, agar memudahkan kita mengamati dengan cermat dan tidak tergesa-gesa.
- Amati awal hingga berakhirnya kejadian atau suatu kegiatan tertentu yang dikerjakan manusia, baik pekerjaan yang dilakukan dengan bantuan peralatan sederhana maupun teknologi tinggi.
- Ingat, kalau perlu dicatat semua hal yang berhasil diamati dan diperlukan sebagai bahan kajian lebih lanjut.
- Tidak perlu tergesa memikirkan urutan mana yang penting dan mana yang tidak. Cukuplah diperhatikan urutan dari peristiwa ke peristiwa, atau langkah per langkah proses apa saja kejadian itu bermula hingga berakhir. Prioritas hal yang penting, nanti akan dibahas dan dicermati setelah selesai mengamati secara keseluruhan sebuah kejadian beserta proses sebab-akibat.
- Susunlah semua data dan informasi dalam susunan bahasa lisan dan atau tulisan sesuai kemampuan menerapkan bahasa sendiri. Data dan informasi yang sulit dinyatakan dalam bahasa lisan dan atau tulisan, cukup dituangkan dalam bentuk bagan, gambar, denah / peta, sketsa, atau alat peraga yang dibuat sendiri.
- Hasil monitoring (dari mengamati dan kemudian menyimpan) data dan informasi yang diperlukan untuk bahan diskusi, diedit kembali dan disusun ulang agar dapat dikomunikasikan kepada kawan diskusi. Cara belajar menulis dengan metode kolaborasi, cukup terbukti efektif dan efisien. Di kelompok pelatihan bersama terdiri dari 4 sampai 5 anggota, anda bisa saling tukar karya tulisan, saling membahas, dan memberi dorongan, dan kritikan. Tidaklah sia-sia bersama-sama berusaha menemukan jalan keluar bila kelompok atau anggota tertentu terbentur masalah dan aktivitas menulis saat itu macet.
- Tetapkan kembali niat dan tujuan semula, mengapa anda sudi membaca dan menuliskan sebuah peristiwa. Apabila tujuan semula terpaksa memerlukan perubahan, tak mengapa, justru anda lebih terbantu dengan rumusan tujuan yang lebih jelas dan karenanya anda lebih mengerti. Ini sikap dan langkah yang harus diambil agar rencana membaca dan menulis tetap berlangsung hingga mengakhiri niat (finishing) menjadi wujud karya tulis.
- Membentuk atau mengikuti kegiatan komunitas penulis muda secara berkala. Program kegiatan komunitas ini akan sangat membantu anda bila menemui masalah, persiapan mental sebagai penulis, berencana sebagai jurnalis / reporter, atau berkehendak terlibat sebagai praktisi media, menyusun kerangka tulisan sebuah buku, mengawali mencari bahan dan isu aktual, pengelompokan bahan sesuai tingkat kesulitan, metode dan analisis, menyimpulkan secara ilmiah, menyusun saran, sampai dengan menggunakan hasil pegamatan (survey), meneliti (research), dan mengembangkan (development) karya tulis berdasarkan penelitian lapangan.
kejadian alam sebagai tanda agar manusia
menemu sebab untuk menjalani akibat
(Suhandayana, 2008)
menemu sebab untuk menjalani akibat
(Suhandayana, 2008)
Beberapa jalan awal berikut ini kiranya dapat membuka minat anda untuk memulai menulis, apa saja, semaumu. Jalan satu dan lainnya kelak dapat saling melengkapi cara yang lazim dipergunakan dalam proses tulis-menulis.
Jalan pertama
Mengenali kembali perjalanan pribadi, semacam otobiografi, apa yang paling berkesan dalam perjalanan hidup anda, pilih pengalaman nyata yang masih segar dalam ingatan. Bila pengalaman itu sangat menarik untuk diwujudkan dalam tulisan, tetapi anda ’lupa-lupa ingat’, bantulah dengan membuka kembali catatan harian, buku pribadi, memoar, foto-foto di mana anda terlibat kegiatan, tanda penghargaan yang pernah diterima oleh anda atau kelompok anda, dan lain-lain.
Setidak-tidaknya, kalau belum pernah menulis sebuah artikel pendek, anda kudu pernah mencatat biodata pribadi. Dimulai dari anugerah (dan doa) kedua orangtua tercinta: nama diri selengkapnya, boleh dibubuhi gelar pendidikan formal yang layak anda sandang. Lanjutkan dengan merinci tempat dan tanggal lahir, agama yang benar-benar telah anda yakini dan terapkan ajarannya, pra-sekolah: TK, pendidikan formal sejak SD, SLTP, SLTA, perguruan tinggi, pendidikan non formal (pelatihan, kursus, workshop, seminar). Tulis alamat lengkap (RT, RW, Desa / Kelurahan, Kecamatan, Kota / Kabupaten, kodepos, Propinsi, dan jangan lupa (negara) Indonesia, catat juga nomor-tanggal-penerbit kartu identitas (ID: KTP, SIM, paspor). Susun pengalaman bekerja yang pernah dan sedang anda geluti, pengalaman di berbagai organisasi (anda pernah atau sedang menjabat sebagai pengurus atau hanya sebagai anggota aktif / simpatisan. Kegemaran atau bidang minat yang sedang anda sukai, cukup menarik untuk disimak bila anda hadirkan dalam tulisan terbaru disertai foto-foto pendukung.
Selain itu, dalam tulisan anda juga bisa bercerita ringan (dengan sisipan tabel data) tentang koleksi buku-buku dan bacaan lainnya, koleksi peralatan olahraga, beladiri yang anda ikuti. Atau ceritakan koleksi dan kreasi permainan favorit (semisal yoyo, miniatur mobil dan gedung), koleksi perangko, dan lain-lain. Tak kalah menggiurkan, jika anda mampu menuliskan apa dan mengapa anda, atau orang-orang terhormat di sekitar anda, menyukai menu masakan khas dan terasa ’maak nyuuusss’ sehingga lewat tulisan itu anda perlu mengajak sahabat untuk ikut mencicipinya di kedai, resto, atau warung favorit yang pernah anda kunjungi.
Tulisan sederhana bisa anda bikin, misalnya menanggapi telaah yang terpampang di layar monitor, yang menohok mata (eye catching) di jalur internet (website). Melimpah, tulisan para tualang cyber reader and writer via website atau blog. Selain itu anda dapat berjajar sesama kontributor untuk menyokong, mengkritik di http://www.wikipedia.org dengan pilihan bahasa pengantar atau langsung ke http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia. Bisa juga share, berdialog person to person via chat by internet. Atau, mau mencoba berpolemik - berdebat paradoksal di media radio, televisi, atau media cetak! Nah, apalagi yang masih menghambat anda memulai menanggapi sesuatu dan menuliskannya dalam bahasa sendiri?
Jalan kedua
Bila telah beberapa kali menulis sederhana mengenai hal-hal (dan pengalaman) pribadi, dengan beberapa pilihan topik yang layak disebarkan ke handai-taulan atau boleh dibaca oleh khalayak, maka sudah saatnya anda lebih giat dan serius mencoba menulis tema lain yang paling anda sukai. Canangkan tema (lingkup permasalahan) dan judul singkat, jelas padat, menarik, dan mudah diingat oleh sasaran pembaca tulisan anda. Buat dulu kerangka karangan, agar memudahkan anda menelusur bahan tulisan.
Utamakan, sudilah mengamati kejadian alam. Dunia air, misalnya, cukup banyak tersedia tema menarik dan mudah untuk memulai memperhatikan gejala-gejala alamiah. Tengok dan cermati ekologi pantai, kehidupan nelayan, budidaya perikanan laut, ekologi hutan, pemukiman, lahan pertanian-peternakan-perikanan darat, wilayah hunian atau pemukiman penduduk. Ini lagi, air untuk memenuhi kehidupan manusia, Tuhan menciptakan segala sesuatu dari air, dan lain-lain.
Mempelajari dan meneliti alam semesta merupakan kewajiban yang tidak boleh diwakilkan kepada orang lain. Diri pribadi bertanggung-jawab penuh atas anugerah akal dan hati untuk kelak memimpin hidup dan kehidupan pribadi hingga mengelola rahmat Alloh SWT berupa alam semesta. Manusia berada di bumi dan di bawah kolong langit. Sekali lagi, betapa alam semesta telah memberikan inspirasi, menyediakan berbagai kandungan zat, organisme, dan koloni ekosistem yang perlu kita pelajari bentuk, sifat, perilaku, dan kegunaannya.
Share : Perkenankan saya menitipkan masalah bersama, yakni : Apa kebutuhan alam semesta terhadap manusia? Selama ini umum kita kenal bahwa kebanyakan manusia hanya memikirkan bagaimana memanfaatkan permukaan beserta kandungan isi bumi, tentu saja untuk memenuhi hajat kehidupannya. Namun, hingga keandaannya kini, manusia nyaris melupakan bahwa alam pun butuh manusia; berupa / berbentuk apa kebutuhan dan bagaimana membutuhkan yang dimaksud. Seyogyanya kita ketaui bersama, dengan mencoba menemukan penjelasan beserta bukti faktual bahwa kebutuhan alam wajib dipenuhi oleh segenap manusia. Temuan dan pendapat anda? Yuuk, berbagi informasi.
Jalan ketiga
Mengunjungi musyawaroh, seminar, workshop, diskusi tematik (sudah ditentukan lingkup, tema, judul, dan sering dilengkapi makalah seperlunya) yang diselenggarakan oleh para ahli atau lembaga berkompeten di bidangnya. Dialog yang terjadi antar narasumber / pemrasaran / penyusun makalah ilmiah-populer, tanya-jawab antara narasumber dan peserta diskusi (audiens) cukup memberikan inspirasi untuk memulai nimbrung membahas dan menulis materi yang anda serap dan menarik untuk ditanggapi.
Jalan keempat
Studi pustaka. Tulisan dibuat dengan menyusun petikan bahan-bahan bacaan berupa textbook, surat kabar (news) / koran / tabloid (umum dan spesifik), majalah (umum dan spesifik), jurnal ilmiah (tersedia spesifik sesuai bidang ilmu pengetahuan-teknologi tertentu), berita atau surat singkat (newsletter), buletin, dan lain-lain.
Anda memulai menulis dengan terlebih dahulu membuat kerangka tulisan. Data dan informasi yang telah anda baca atau dipilah-pilih menjadi bahan kutipan penting. Kemudian dengan logika dan pengalaman berpikir rasional, mulailah mencari kemungkinan adanya hubungan antar fakta yang pernah anda temui. Kutipan-kutipan dari bahan bacaan pilih yang paling sesuai untuk mendukung pemikiran dan pendapat anda.
Awali dengan kata bijak dan gunakan kalimat inti pada alinea pembuka berisi keyakinan anda (dugaan cerdas / hipotesis, rumusan permasalahan, dan pra-simpulan). Susunlah perhubungan data fakta dan kutipan berupa teori maupun kesimpulan para ahli. Penulisan pada tingkatan ini biasa memakai pendekatan dedaktis, yakni menarik konklusi atau dasar simpulan dari keadaan umum (general) ke khusus (special) dan kadang juga mewarnai dengan pendekatan induktif (yakni menarik konklusi atau simpulan dari keadaan khusus (special) ke umum (general). Metode pendekatan tersebut diperlukan untuk ketepatan memilih dasar dan model analisis permasalahan. Edit ulang, bacalah kembali, check and re-check data valid, sehingga anda memahami apa yang sudah dituliskan. Beri sentuhan akhir agar tulisan yang telah diedit itu enak dibaca dan sudah sesuai dengan tema (lingkup pembahasan) maupun judul yang anda maui.
Tulisan dengan jalan meramu-padukan data faktual dan beberapa sumber tulisan (referensi) ini biasa disebut karya kompilasi antar fakta dan antar intisari referensi. Hanya saja anda harus cukup kuat membuat ’benang-merah’ (menemukan titik perhubungan antar fakta dan kesesuaian referensi yang dikutip) agar persoalan yang akan anda bahas bisa tuntas dengan simpulan dan saran yang anda sajikan kepada sidang pembaca.
Jalan kelima
Masih banyak cara untuk menentukan jalan, metode, bahan untuk dianalisis, teori / referensi, bukti bandingan (hasil penelitian anda atau orang lain). Apa yang akan anda tempuh dalam proses menemu gagasan hingga menutup tulisan, kian lama akan semakin kompleks, merunut jalan pemikiran, sistemik, dan butuh pertanggung-jawaban sebagai penulis atas karya yang dibuatnya. Pada umumnya, penulis yang sudah memiliki jam terbang (pengalaman meneliti dan tulis-menulis) cukup, mereka memilih menggabungkan berbagai cara di atas.
Selain itu, kita pun suatu saat perlu mengenali cara atau metode penulisan yang ditemukan sendiri (dan menjadi gaya penulisan individual) dari intensitas dan kesanggupan mereka menggeluti dunia tulis-menulis.
Pada tahapan berikut, anda pun nantinya juga bakal tertarik untuk membuat karya tulis dan menerbitkan buku karya perdana anda. Syaratnya, sejak sekarang tulis apa saja yang anda mau bicarakan. Lakukan proses menulis terus-menerus tanpa jengah, no boring, dan tak usah memanjakan kutu-malas yang menghuni benak sebagian penulis muda.
Mudah-mudahan motivasi di atas bermanfaat. Selamat berkarya. [day]
What next? Waiting for :
- Menyusun tulisan berbentuk berita, artikel, feature, esai, dan opini.
- Menulis kreatif, karya fiksi: cerpen, cerbung, cergam, komik, lirik lagu, dan puisi.
- Media cetak & elektronik, rubrikasi, dan kontributor tulisan anda.
- Workshop pembuatan media informasi (koran, majalah, website, blog, dll).
- Menulis untuk terbitan buku perdana anda.
- Desain media, tata letak (lay-out), dan pekerjaan pracetak.
- Visualisasi, fotografi, ilustrasi, sketsa.
- Komunitas penulis muda independen.
- paduan kompisisi tulisan (text), image (ilustrasi, foto, bagan, denah, dll.).
- Program kerjasama penelitian, penulisan, dan publikasi.
- Menyusun tulisan berbentuk berita, artikel, feature, esai, dan opini.
- Menulis kreatif, karya fiksi: cerpen, cerbung, cergam, komik, lirik lagu, dan puisi.
- Media cetak & elektronik, rubrikasi, dan kontributor tulisan anda.
- Workshop pembuatan media informasi (koran, majalah, website, blog, dll).
- Menulis untuk terbitan buku perdana anda.
- Desain media, tata letak (lay-out), dan pekerjaan pracetak.
- Visualisasi, fotografi, ilustrasi, sketsa.
- Komunitas penulis muda independen.
- paduan kompisisi tulisan (text), image (ilustrasi, foto, bagan, denah, dll.).
- Program kerjasama penelitian, penulisan, dan publikasi.
*
Komunitas Penulis | Jurnalistik | Media Massa | Media Sosial |
*